Phone:
(701)814-6992
Physical address:
6296 Donnelly Plaza
Ratkeville, Bahamas.
Konstruksi bangunan modern tidak terlepas dari peran penting tukang besi dan teknik pengelasan dalam menciptakan struktur yang kuat dan tahan lama.
Dibalik keindahan dan kekokohan sebuah bangunan, terdapat sejumlah teknik yang perlu dipahami oleh tukang besi agar hasil konstruksinya mencapai standar keamanan dan kekuatan yang diinginkan.
Pengelasan merupakan proses fabrikasi di mana dua bagian atau lebih disatukan melalui panas, tekanan, atau keduanya, membentuk sambungan saat bagian-bagian tersebut mengalami pendinginan.
Meskipun pengelasan umumnya diterapkan pada logam dan termoplastik, teknik ini juga dapat diterapkan pada jenis material kayu. Sambungan yang terbentuk setelah proses pengelasan dapat disebut sebagai las.
Teknik pengelasan merupakan proses menyambung dua atau lebih bahan logam dengan menggunakan panas dan/atau tekanan.
Proses ini banyak digunakan dalam konstruksi untuk menciptakan sambungan yang kuat antara material logam.
Berikut adalah beberapa teknik pengelasan yang umum digunakan untuk konstruksi yang kuat:
SMAW (Shielded Metal Arc Welding) merupakan teknik pengelasan dengan menggunakan busur listrik terlindung, di mana busur listrik berfungsi sebagai sumber panas untuk melelehkan logam.
Teknik ini sangat umum digunakan untuk berbagai keperluan pengelasan. Tegangan yang digunakan berkisar antara 23 hingga 45 Volt AC atau DC.
Sementara arus hingga 500 Ampere diperlukan untuk proses pelelehan logam saat pengelasan. Meskipun demikian, pada umumnya, kisaran arus yang digunakan adalah 80–200 Ampere.
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau TIG (Tungsten Inert Gas) menggunakan elektroda non-leleh (tungsten) dan gas inert (biasanya argon) untuk melindungi daerah las dari kontaminasi.
Sehingga menghasilkan sambungan yang sangat bersih dan dapat digunakan pada berbagai jenis logam.
Teknik Gas Metal Arc Welding (GMAW) atau MIG (Metal Inert Gas) melibatkan penggunaan elektroda berlapis dan gas inert (biasanya argon) untuk melindungi daerah las. Hasilnya, cepat dan cocok untuk produksi massal.
Serupa dengan MIG, tetapi teknik pengelasan ini menggunakan inti berbentuk tabung berisi fluks untuk melindungi daerah las. Cocok untuk pengelasan lapisan tebal di lingkungan luar ruangan.
Proses dari teknik pengelasan ini melibatkan penyediaan lapisan serbuk fluks yang menutupi daerah las dan menghindari kontaminasi dari atmosfer.
Biasanya digunakan untuk pengelasan lapisan tebal pada material ferrous.
Menggunakan elektroda berbentuk poin untuk mencairkan sebagian kecil dari bahan di antara dua lembar logam yang disambung. Umumnya teknik ini digunakan untuk logam tipis seperti pada industri otomotif.
Mirip dengan spot welding, tetapi menggunakan arus listrik resistansi untuk memanaskan dan menyatukan logam. Sering digunakan dalam produksi massal dan memerlukan peralatan khusus.
Pemilihan teknik pengelasan tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis material, ketebalan material, lokasi pengelasan, dan kebutuhan kekuatan sambungan.
Dalam semua teknik pengelasan, penting untuk memastikan bahwa persiapan permukaan yang baik, kontrol suhu, dan parameter pengelasan yang tepat dijaga untuk mencapai sambungan yang kuat dan tahan lama.
Dengan memahami dan mengaplikasikan teknik pengelasan ini, tukang besi dapat menjadi arsitek keberhasilan dalam setiap proyek konstruksi yang mereka hadapi.
[…] teknik perawatan yang tepat, saluran air yang baik dapat memberikan ketenangan pikiran dan kenyamanan […]